Macam Pengaman Arus Lebih Sistem Tenaga Listrik
June 24, 2019
Add Comment
Macam Pengaman Arus Lebih Sistem Tenaga Listrik
1. Fuse dan fuse Cut Out
Berfungsi mengamankan gangguan hubung singkat dengan prinsip melebur bila arus yang mengalir pada sistem melebihi harga arus yang ditentukan. Fuse merupakan elemen logam yang dapat meleleh jika arus berlebihan mengalir padanya.
Karakteristik waktu kerja Fuse
- Fuse memiliki batas arus maksimal yang dapat dilewati, sehingga fuse tersebut dapat melebur.
- Kerja dari fuse adalah instan artinya fuse bekerja sangat cepat, jika arus yang mengalir melebihi batas arus In, maka fuse langsung melebur.
Koordinasi Fuse
Gambar 3. Koordinasi fuse
Kerja dari fuse di atas terkoordinasi mengamankan dari beberapa saluran, misal untuk fuse 1620 A dapat mengamankan fuse yang terdiri dari cabang B dan jalur A , sedang fuse 875 A mengamankan saluran C dan D.
Position | Fault current (A) | Protective link | Maximum clearing time M (s) | Minimum melting time N (s) | Clearing factor | |
Ratio CT/MT, M(pos)/N(pos) | Percent | |||||
A | 11620 | 65 K | 0.075 | - | - | - |
B | 875 | 40 K | 0.066 | 0.120 | 0.078-A/0.120-B | 65.0 |
C | 500 | 25 K | 0.061 | 0.093 | 0.066-B/0.093-C | 71.0 |
D | 390 | 15 K | - | 0.084 | 0.061-C/0.084-D | 72.6 |
Tabel 1. Sistem koordinasi fuse
Tabel di atas menunjukkan fuse pada posisi A dengan arus 1620 dipergunakan untuk mengamankan posisi A, B, C dan D ini berarti fuse posisi A bekerja secara terkoordinasi dengan fuse yang lain.
Begitu pula dengan posisi B, juga terkoordinasi dengan posisi berikutnya yaitu posisi C dan posisi D
2. Load Break Switch (LBS)
Berfungsi mengatasi gangguan arus lebih/over load, dan tidak dapat mengamankan hubung singkat. Bila dikehendaki mengamankan hubung singkat harus dilengkapi dengan fuse.
3. Recloser
Berfungsi mengamankan arus lebih yang diatur waktu saat memutus dan menutup kembali secara otomatis, terutama untuk mengatasi gangguan temporer / sementara. Peralatan ini dipasang pada cabang utama distribusi pada sebuah feeder. Recloser didisain untuk membuka dan locked out setelah operasi pengetripan. Recloser ini akan kembali kekeadaan normaly close jika gangguan terjadi sementara. Waktu saat memutus dan membuka dapat diatur secara otomatis.
Gambar 4. Recloser yang berada pada jaringan instalasi listrik
Gambar 5. Grafik Karakteristik Recloser
Karakteristik dari sebuah recloser yaitu memiliki daerah kerja antara A (time delay) dan B (instanstaneous). Sehingga recloser memiliki time delay/waktu tunda untuk kembali ke keadaan semula setelah mengalami trip akibat dari gangguan.
4. Circuit Breaker (CB)
Kontak-kontak otomatis yang dapat memutus rangkaian listrik dalam keadaan normal/ tidak normal dan selalu dilengkapi dengan rele bantu. Circuit Breaker hanya dapat berkerja dengan bantuan relay. Circuit Breaker bekerja apabila dalam jaringan mengalami suatu gangguan yaitu arus gangguan yang melebihi batas tertentu.
5. Over Current Relay (OCR)
Pengaman yang berfungsi menutup kontaknya untuk mengaktifkan rangkaian yang dapat menyebabkan CB membuka/menutup ketika arus mengalir melebihi harga yang ditentukan dengan mensetting pada harga/nilai arus tertentu.
Gambar 6. Grafik Karakteristik OCR
Penjelasan:
- Sesaat (Instan)
- Rele bekerja sangat cepat.
- Difinite Time Lag
- Perbedaan waktu antara terjadinya gangguan dengan saat bekerjanya kontak Rele.
- Invers Time Lag
- Panjang waktu antara terjadi gangguan dengan saat bekerjanya kontak, berbanding terbalik dengan besarnya arus.
0 Response to "Macam Pengaman Arus Lebih Sistem Tenaga Listrik "
Post a Comment