Perbedaan Sifat dan Pengaturan Antara Sekring dan MCB

Perbedaan Sifat Antara Sekring dan MCB Dapat Dibedakan Berdasarkan Faktor-Faktor Berikut

Kemampuan Memutuskan Arus Hubung Singkat

Pada Sekring atau fuse elemen di dalam fuse akan melebur bila arus yang mengalir pada sistem melebihi harga arus yang ditentukan. Kelebihan arus tersebut menyebabkan rangkaian putus sehingga sekali fuse putus maka harus mengganti dengan yang baru. Sedangkan pada MCB terdapat kontak-kontak otomatis yang dapat memutus rangkaian listrik dalam keadaan normal/ tidak normal dan selalu dilengkapi dengan rele bantu. Sehingga ketika MCB trip atau terputus tinggal menekan tombol reset maka MCB akan kembali berfungsi seperti semula.

Tingkat Arus Pembatasan Hingga Batas Kerja 400 Amper

Pada Sekring atau fuse memiliki batas arus tertentu sehingga fuse tersebut dapat melebur. Begitu pula pada MCB yaitu bekerja apabila dalam jaringan mengalami suatu gangguan yaitu arus gangguan yang melebihi batas tertentu.

Sifat Waktu Terhadap Saat Terjadinya Busur Api

Kerja dari Sekring atau fuse adalah instans artinya fuse bekerja dalam waktu yang sangat cepat, jika arus yang mengalir melebihi batas arus In, maka fuse langsung melebur. Sedangkan pada MCB karakteristik arus terhadap waktu berbanding terbalik. Ketika Arus yang melewati MCB tersebut besar maka waktu pengetripan akan semakin cepat begitu pula sebaliknya.

perbandingan sifat sekring dengan mcb
Gambar 1. Perbandingan sifat Sekring dengan MCB

Keterangan:
1 = daerah pembatas arus
2 = daerah beban lebih
3 = daerah arus hubung singkat (pendek)
A = daerah pembatasan arus untuk sekring
B = daerah pembatasan arus untuk MCB
Icm = arus breaking capacity hubung singkat
Ik = arus hubung singkat pada tempat instalasi
In = arus nominal sekring
Ira = arus setelah pengamanan beban lebih
t = waktu awal peleburan (pada sekring) atau waktu  pelepasan (pada pengaman beban  lebih MCB)

Pengaturan Sekring dengan Sekring

Lihat pada gambar 2.
  • Jika terjadi gangguan pada titik X, maka sekring 63 A yang harus memutuskan rangkaian.
  • Jika sekring 63 A tidak dapat bekerja (untuk mengatasi gangguan) maka sekring 100 A harus mampu mengatasi gangguan.
  • Pada saat terjadi gangguan di titik X maka pada rangkaian A dan B harus tetap bekerja. Jika sekring 100 A memutuskan rangkaian, maka semua rangkaian A, B, X terhenti kerjanya.
  • Tampak bahwa diperlukan perhitungan pengaturan pengaman dengan teliti.
pengaturan sekring-sekring

Gambar 2. Pengaturan sekring-sekring

Pengaturan MCB dengan MCB

Dapat dibedakan menjadi 2

1. Pengaturan berdasarkan waktu pemutusan

  • Antara pelindung dengan yang dilindungi harus ada selang keamanan yaitu selang waktu pemutusan antara MCB yang dilindungi dengan MCB pelindung. Perhatikan gambar 3
  • Jika terjadi arus hubung singkat dan perbedaan arus kerja MCB sangat kecil, maka yang akan bekerja bukan hanya MCB yang dilindungi saja. MCB pelindung pun mungkin akan jatuh juga.
  • Oleh karena itu waktu pemutusan MCB pelindung harus diset 1,25 kali MCB yang dilindungi.  
  • Oleh karena itu jika terjadi hubung-singkat pada rangkaian maka yang akan trip adalah MCB yang paling dekat dengan tempat terjadinya gangguan.  

urutan waktu kerja pemutusan mcb



Gambar 3. Urutan waktu kerja pemutusan MCB



Keterangan:

Tt01 = waktu pembukaan MCB 1

T02  = waktu pembukaan MCB 2

Ta1 = waktu kerja MCB 1

Ta2  = waktu kerja MCB 2

Tv2  = waktu tunda MVB 2

Te1  = waktu pelepasan MCB 1

Te2  = waktu pelepasan MCB 2
TL1 = waktu pengapian MCB 1
TL2  = waktu pengapian MCB 2
Tg1 = jumlah waktu pembukaan MCB 1
Tg2  = jumlah waktu pembukaan MCB 2

Perlu diperhatikan dalam menggunakan MCB pada pengaturan pengaman adalah sebagai beriku

  • Ciri MCB tidak boleh bersinggungan atau saling berpotongan
  • Pada suhu normal, kemampuan dwilogam ditunjukan pada cirinya, hendaknya dikurangi sekitar 5 %, karena umumnya pembuat mengadakan penelitian pada kondisi dingin.
  • Penyimpangan yang diperbolehkan dari pengaman arus hubung singkat adalah +/- 20 % dari nilai setelan.
  • Penyimpangan yang diperbolehkan dari ciri spread faktor adalah +/- 10 %, dan tergantung  mutu pembuatan.

Penggambaran ciri (Grading Diagram) dua MCB dapat dilihat pada gambar 4.
diagram grading mcb
Gambar 4. Diagram grading MCB pada gambar 3

2. Pengaturan MCB dengan MCB berdasarkan arus kerja

  • Pengaturan arus kerja hanya dimungkinkan jika kemampuan menahan arus hubung –singkat antara MCB yang dilindungi dan yang melindungi sangat berbeda. MCB pelindung harus disetel diatas arus hubung-singkat tertinggi pada rangkaian yang diamankan oleh MCB yang dilindungi.
  • Perhatikan contoh diagram gradingn 3 MCB berdasarkan arus kerja pada gambar 5.7.
  • Untuk mendapatkan arus pengaturan diantara pengaman pada saluran out-going (saluran keluar dari Panel Hubung Bagi atau PHB) tergantung besarnya arus hubung-singkat yang diketahui pada rangkaian MCB.
diagram grading pengaturan mcb dengan mcb berdasarkan pada arus


Gambar 5. Diagram grading pengaturan MCB dengan MCB berdasarkan pada arus

 

Pengaturan MCB dengan Sekring


  • Perlu diperhatikan penyimpangan yang diperbolehkan dengan adanya spread faktor pada sekring atau pada MCB (misalnya dwilogam pada keadaan panas). Hal itu dikarenakan persentuhan atau perpotongan pada daerah toleransi pun dan dapat menjadikan pengaman beban lebih tidak tepat guna.
  • Sedangkan untuk mengamankan hubung-singkat, fungsi sekring adalah membatasi arus hubung-singkat dibawah arus yang dapat menanggapi pengaman hubung-singkat MCB.
  • Pada pengaturan dimana sekring berada didaerah beban lebih dapat dijadikan patokan bahwa waktu pemutusan MCB minimum dibuat 50 mili detik diatas toleransi sekring. Perhatikan perbedaan gambar 5.8a dengan gambar 5.8b.
  • Pada gambar 5.8 b terdapat selang keamanan yang besarnya minimum 0.1 detik jika terjadi hubung singkat, maka sekring selalu menanggapi lebih awal dari pada elemen pengaman hubung-singkat MCB
pengaturan antara mcb dengan sekring

Gambar 6. Pengaturan antara MCB dengan sekring

Keterangan:
a. Sekring di bawah daerah beban lebih
b. Sekring di bawah daerah hubung singkat

Berikut merupakan contoh rangkaian dengan pengaturan sekring
perbedaan sifat dan pengaturan antara sekring dengan mcb
Gambar 7. Gambar rangkain dengan pengaturan sekring
Keterangan:
  • Misalkan arus beban terbesar pada saluran yang diamankan F1 yaitu Ib .
    Penentuan In pengaman Fp adalah sebagai berikut:
    In pengaman Fp = IF1 + IB2 + IB3 + IB4 + IB5,
    atau
    In pengaman Fp  = IF1 + S IB
  • Arus nominal (In) masing-masing pengaman digunakan tabel 5.3 (jika bebannya motor). Untuk beban-beban tegun, In sekring ditentukan berdasarkan arus beban yang disesuaikan dengan sekring yang ada dipasar.

0 Response to "Perbedaan Sifat dan Pengaturan Antara Sekring dan MCB"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel